Artikel ini didasarkan dari buku Psikologi Pendidikan oleh Santrock (2011).
Teori Ekologi merupakan teori yang wajib dikuasai oleh Psikolog pendidikan. Why? Karena teori ini benar-benar melihat seorang siswa atau anak secara keseluruhan dari konteks sosialnya. Pengajar yang baik ialah pengajar yang dapat mengerti siswanya.. mengenalnya secara betul. Jadi, yuk kenalan sama siswa kita :)
Apa saja sih aspek-aspek dalam Teori Ekologi?
Bronfenbrenner terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai pada pengaruh kultur yang lebih luas. Bronfenbrenner (1995, 2000; Bronfenbrenner & Morris, 1998 dalam Santrock, 2011) menyebut sistem-sitem itu sebagai mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
Mikrosistem adalah sebuah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Konteks yang dimaksud dalam sistem ini adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Pada mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman sebaya, dan orang lain di sekitarnya. Menurut Bronfenbrenner, murid bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut.
Mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem, seperti hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. Misal, salah satu mesosistem penting adalah hubungan antara sekolah dan keluarga. Bingung? Okay, untuk memahami hal ini.. mari perhatikan penelitian berikut:
- Dalam sebuah studi terhadap seribu anak kelas 3 SMP, diteliti dampak gabungan dari pengalaman di keluarga dan di sekolah terhadap sikap dan prestasi murid saat murid melewati transisi dari tahun terakhir SMP ke awal SMA (Epstein, 1983 dalam Santrock, 2011). Murid yang diberi kesempatan lebih banyak untuk berkomunikasi dan mengambil keputusan, entah itu di rumah atau di kelas, menunjukkan inisiatid dan nilai akademik yang lebih baik.
- Dalam sebuah studi mesosistem lain, murid SMP dan SMA berbartisipasi dalam sebuah program y ang didesain untuk menghubungkan keluarga, teman, sekolah, dan orang tua (Cooper, 1995 dalam Santrock, 2011). Target dari program ini adalah murid dari kalangan Latino dan Afrika-Amerika di keluarga kelas menengah ke bawah. Para murid mengatakan bahwa program tersebut membantu mereka menjembatani kesenjangan antardunia sosial yang berbeda. Banyak murid dalam program ini memandang sekolah dan lingkungan mereka sebagai konteks dimana mereka diperkirakan akan gagal dalam studi, menjadi hamil dan keluar dari sekolah, atau berperilaku nakal. Program ini memberi murid harapan dan tujuan moral untuk melakukan "sesuatu yang baik bagi masyarakat", seperti bekerja di komunitas dan mengajak saudara untuk bersekolah.
Ekosistem terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) mempengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Misal, dewan sekolah dan dewan pengawas taman di dalam sebuah komunitas. Mereka memegang peranan kuat dalam menentukan kualitas sekolah, taman, gasilitas rekreasi, dan perpustakaan. Keputusan mereka bisa membantu atau menghambat perkembangan anak. So, hati-hati ya dalam memilih pemimpin hehehe
Makrosistem adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas dimana murid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat. Misalnya, beberapa kultur (seperti di negara islam semacam Mesir atau Iran), menekankan pada peran gender tradisional. Kultur lain (seperti di AS), menerijma peran gender yang lebih bervariasi. Di kebanyakan negara Islam, sistem pendidikannya mempromosikan dominasi pria. Di Amerika, sekolah-sekolah semakin mendukung nilai kesetaraan antara pria dan wanita.
Salah satu aspek dari status sosioekonomi murid adalah gaktor perkembangan dalam kemiskinan. Kemiskinan dapat mempengaruhi perkembangan anak dan merusak kemampuan mereka untuk belajar, meskikun beberapa anak di lingkungan yang miskin sangat ulet.
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Misal, murid-murid sekarang ini tumbuh sebagai generasi yang tergolong pertama (Louv, 1990 dalam Santrock, 2011). Anak-anak sekarang adalah generasi pertama yang mendapatkan perhatian setiap hari, generasi pertama yang tumbuh dalam lingkungan elektronik yang dipenuhi oleh komputer dan bentuk media baru, generasi pertama yang tumbuh dalam revolusi seksual, dan generasi pertama yang tumbuh di dalam kota yang semrawut dan tak terpusat, yang tidak lagi jelas batas antara kota, pedesaan, atau subkota.
Teori ini memberikan perhatian pada konteks sosial secara sistematis (baik di tingkat mikro maupun makro), juga menjembatani gap antara teori behavioral yang berfokus pada setting kecil dan teori antropologi yang menganalisis setting lebih luas. Teorinya memicu perhatian orang pada arti penting kehidupan anak dalam banyak setting. Namun, pengkritik dari teori Bronfenbrenner ini menyatakan bahwa teorinya tidak banyak memberi perhatian pada faktor biologis dan kognitif dalam perkembangan anak.
REFERENSI
Santrock, John W. (2011). Psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana
Demikianlah penjelasan tentang Teori Ekologi by Urie Bronfenbrenner (1917- ) ini. Sampai jumpa di artikel berikutnyaa~
anyeoooong!
-buy